Minggu, 18 Desember 2011

SERANGGA AIR (Aquatic Insect)

            Menurut Jana et al (2009), Di daerah tropis Asia tenggara, studi tentang aquatic insects  telah di lakukan oleh Ulmer, tetapi investigasi yang telah dilakukan terbatas pada deskripsi taksonomi atau studi faunistic dari beberapa grup serangga air seperti Ephemeroptera, Plecoptera, dan Trichoptera. Sekitar 45000 spesies serangga di seluruh dunia telah diketahui mendiami beragam jenis ekosistem air tawar. Mereka merupakan komponen penting  dari jaringan makanan  di ekosistem air. Mereka juga termasuk indikator ekosistem air yang sangat dipercaya. Serangga dengan kelimpahan dan keragaman mereka mendominasi ekosistem air tawar.

               Serangga air merupakan kelompok arthropoda yang sebagian hidupnya berada di kolom air.  Mereka sangat penting dan dimana mereka ditemukan distu terdapat tujuanya; beberapa sebagai makanan ikan dan invertebrata lain dan sebagian dapat menyalurkan patogen pada manusia dan hewan. Yang paling penting, serangga air merupakan indikator yang baik bagi kualitas air selama mereka memiliki variasi level toleransi kerusakan lingkungan. Beberapa dari mereka sensitif pada polusi sedangkan yang lain dapat hidup dan berkembang biak air yang terganggu dan sangat terkena polusi (Popoola dan A. Otalekor, 2011).
            Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (mega biodiversity). Hal ini disebabkan karena Indonesia terletak di kawasan tropik yang mempunyai iklim yang stabil dan secara geografi adalah negara kepulauan yang terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia (Primack et al., 1998 dalam Shahabudin et al, 2005). Salah satu keanekaragaman hayati yang dapat dibanggakan Indonesia adalah serangga, dengan jumlah 250.000 jenis atau sekitar 15% dari jumlah jenis biota utama yang diketahui di Indonesia (Bappenas, 1993 dalam Shahabudin et al, 2005).
            Serangga air merupakan 3-5 % dari keseluruhan spesies serangga, tetapi memiliki sistem taksonomi yang sangat beragam. Beberapa ordo serangga seperti Ephemeroptera, Odonata, Plecoptera, Megaloptera, Neuroptera, Coleoptera, Diptera, Lepidoptera, Trichoptera, Hemiptera, Orthoptera, dan Hymenoptera merupakan serangga yang sebagian dari sikus hidupnya tinggal di air. Habitat air tawar dari mulai genangan, sungai, danau dapat dijadikan rumah bagi beragam spesies serangga air. Hampir tidak ada atau tidak ditemukan serangga yang berasosiasi dengan lingkungan laut. Keragaman serangga di daerah lentic water cenderung untuk meningkatkan jumlah nutrisi. Air yang kaya nutrisi diketahui pada daerah eutrophic dan daerah yang sedikit nutrisi disebut oligotrophic. Serangga air paling banyak ditemukan di zona litoral. Ini merupakan daerah dangkal dimana cahaya dapat menembus sampai dasar. Serangga air penting untuk beberapa alasan. Pada industri pemancingan banyak pancingan yang didesain mirip dengan serangga air. Serangga air sangat penting dalam urutan rantai makanan. Mereka mengonsumsi invertebrata air lain, ikan kecil, tanaman air, alga, detritus, dan zat yang busuk. Serangga air juga merupakan sumber makanan dari burung, ikan, reptil, dan amfibi. Beberapa serangga air dari ordo diptera seperti nyamuk, agas (gnats), blackflies, biting midges menggigit binatang peliharaan, manusia dan hewan lain. Beberapa diptera seperti nyamuk juga sebgai perantara penakit yaitu malaria, encephalitis, dan penakit demam kuning. Odonata dewasa dapat mengurangi populasi nyamuk dewasa dan kumbang air serta beberapa serangga air dan membantu mengurangi populasi nyamuk dengan memangsa larva mereka.

Ordo Ephemeroptera – Mayflies

            Ephemeroptera merupakan exopterigotes dan hemimetabolous. Mayflies seluruhnya adalah serangga air seperti naiads. Naiads hidup sampai dengan satu tahun di bawah air, tetapi ketika dewasa biasanya hanya hidup selama satu hari atau beberapa hari saja. Mayflies adalah satu-satunya serangga yang mengalami molting setelah sayapnya tumbuh. Fase ini disebut subimago. Ada lebih dari 600 spesies mayflies di amerika utara. Naiads biasanya memiliki panjang 3-20 mm (tidak termasuk ekor), hanya beberapa spesies yang bisa berukuran 30 mm atau lebih. Naiads memiliki mata lebar, antena pendek multiarticulate,dan mandibulate mouthparts. Abdomen biasanya di akhiri dengan tiga ekor yang memanjang. Kebanyakan naiad hidup dengan memakan vegetasi yang telah membusuk dan detritus. Hanya sedikit spesies yang yang bersifat karnivora.

Ordo Odonata – Capung dan Damslflies

Odonata merupakan hemimetabolous exopterygotes. Ordo Ordonata terdiri dari dua subordo yaitu Anisoptera (capung) dan Zygoptera (damselflies). Ada sekitar 450 spesies di Amerika utara. Semua odonata adalah predator baik pada saat larva maupun saat dewasa. Naiads memiliki panjang 10-60 mm. Odonata naiads ditemukan di banyak habitat air tawar tapi umumnya ditemukan di kolam, rawa, danau, dan area dangkal dengan air mengalir.

Orde Plecoptera – Stoneflies 

            Stoneflies merupakan exopterygotes dan hemimetabolous. Hampir semua naiads dari Plecoptera  adalah tinggal di air. Ada sekitar 500 spesies stoneflies  yang ditemukan di Amerika utara. Stonefly naiads memiliki panjang 5-35 mm. Mereka ditemukan di dalam air dingin lotic, dan beberapa ditemukan di danau dingin dengan banyak aksi gelombang. Naiads memiliki antena relatif panjang dan dua cerci panjang. Mereka mirip stoneflies dewasa hanya mereka tidak memiliki sayap.  Respirasi adalah melalui insang tunggal ditemukan di bawah kaki atau melalui kulit. Ujung kaki terdapat 2 cakar untuk mencengkram substrat. Tubuh cenderung pipih yang memungkinkan naiads merangkak ke bawah batu, maka dinamai stonefly. Stonefly dibagi menjadi dua yaitu Systellognatha yang bersifat karnivora, dan Euholognatha, yang memiliki mulut untuk memakan detritus, daun sampah, dan ganggang.

Ordo Hemiptera
Hemiptera merupakan exopterygotes hemimetabolous. Semua Hemiptera air masuk pada subordo Heteroptera. Ada sekitar 300 spesies Hemiptera di Amerika Utara yang beradaptasi untuk hidup di dalam atau di atas air. Berbeda dengan sebagian serangga air, baik tahap dewasa dan immature berhubungan dengan air, dan mereka berbagi habitat yang sama serta memiliki bentuk tubuh yang sama. Kebanyakan Hemiptera air ditemukan di perairan lentic, tetapi sedikit yang ditemukan dalam lotic perairan. Beberapa spesies ditemukan di payau, intertidal, dan laut. Semua Hemiptera air adalah predator atau scavenger. Semua Hemiptera air aeropneustic. Hemipterans memiliki mulut seperti paruh yang memanjang. Perut tidak memiliki insang, filamen, dan cerci. Hanya beberapa spesies yang memiliki sayap. Ketika ditangkap serangga dapat menimbulkan gigitan menyakitkan.

Orde Megaloptera - Fishflies, Dobsonflies, dan Alderflies 

Megaloptera merupakan endopterygotes holometabolous. Megaloptera hidup di air hanya pada saat tahap larva.  Ada sekitar 300 spesies di seluruh dunia yang didistribusikan terutama di daerah beriklim sedang, megaloptera ini hanya sekitar 50 spesies yang ditemukan di Amerika Utara. Serangga-serangga yang paling melimpah di daerah sejuk, syngai yang berarus, dan biasanya ditemukan di bawah batu. Larva, umumnya disebut hellgrammites, dengan panjang 10-90 mm.
Ordo Neuroptera


Ordo Coleoptera



Ordo Hymenoptera



Ordo Diptera








DAFTAR PUSTAKA
Smith, Geoff. 2005. Diversity and Adaptations of the Aquatic Insects. 20 hlm.

Jana et al. 2007. Diversity and community structure of aquatic insects in a pond in Midnapore           town, West Bengal, India. 30(2), hlm. 283-287.

Popoola and A. Otalekor. 2011. Analysis of Aquatic Insects’ Communities of Awba Reservoir             and its Physico-Chemical Properties. Department of Zoology, University of Ibadan,             Oyo State, Nigeria

Shahabudin et al. 2005. Penelitian Biodiversitas Serangga di Indonesia: Kumbang Tinja             (Coleoptera: Scarabaeidae) dan Peran Ekosistemnya. Vol 6. Nomor 2. Hlm 141-146